Menurunkan berat badan berpotensi menurunkan tekanan darah 5–20 mm Hg/ penurunan berat badan 10 kg. Selain berat badan, ukuran lingkar perut juga perlu diperhatikan, karena risiko juga meningkat ketika lingkar perut semakin bertambah. Risiko laki-laki semakin meningkat jika lingkar perutnya > 91 cm. Risiko pada wanita meningkat jika ukuran lingkar perut > 81 cm.
Meningkatkan aktivitas fisik
Aktivitas fisik secara regular, setidaknya
30 – 60 menit selama sekitar 5 hari dalam seminggu, bisa menurunkan tekanan
darah 4-9 mmHg. Olahraga yang baik dilakukan pagi hari dan bukan pada malam
hari, karena pada malam hari tubuh sudah disetting untuk isitirahat.
3. Mengurangi
asupan natrium
Asupan natrium yang tinggi, membuat cairan
tubuh banyak tertahan, sehingga meningkatkan volume darah dan berpotensi
meningkatkan tekanan darah. Asupan natrium yang dianjurkan adalah sektiar 2300
mg atau setara dengan 6 gram garam. Untuk mengetahui asupan natrium snagat baik
jika membaca label makanan terlebih dulu.
Jenis makanan yang tinggi natrium adalah makanan kemasan dan
makanan awetan. Misalnya ikan teri asin, ikan sarden atau makarel kalengan,
biskuit, saus tomat, kecap, sosis, daging asap, daging giling kalengan juga
banyak mengandung natrium, karena fungsi natrium didalamnya sebagai pengawet
makanan tersebut
Meningkatkan asupan sayur dan buah
Salah satu jenis diet yang sudah terbukti secara klinis
menurunkan tekanan darah adalah DASH diet atau (Dietary Apprroach to Stop
Hypertension). Salah satu anjuran dalam diet ini adalah dengan mengkonsumsi
sayur dan buah dalam porsi yang lebih banyak. Yaitu sekitar 4-5 porsi sayur dan
4 porsi buah.
Buah dan sayur kaya akan sumber kalium atau potassium yang
kerjanya berlawanan dengan natrium. Buah dan sayur yang kaya kalium diantaranya
pisang, belimbing, alpukat, ketimun, buah bligo, labu siam, tomat, kentang,
sayuran berdaun hijau (bayam, sawi hijau, brokoli)
Berhenti Merokok, Aktif maupun Pasif
Zat paling berbahaya pada rokok, yaitu nikotin ternyata bisa
meningkatkan tekanan darah sampai 10 mmHg setelah 1 jam merokok . Merokok
sepanjang hari artinya tekanan darah Anda berada dalam keadaan tinggi secara
konstan. Selain perokok aktif, perokok pasif juga sangat berpotensi untuk
menderita tekanan darah tinggi karena ikut menghirup asap rokok.
Mengurangi Asupan Kafein
Hubungan kafein dengan tekanan darah masih diperdebatkan,
secara fisiologis kafein bisa meningkatkan tekanan darah sesaat, namun efek
jangka panjangnya masih diperdebatkan. Meskipun demikian, ada baiknya jika
sudah terdiagnosis hipertensi maupun pre-hipertensi, berusaha untuk
menguranginya.
Untuk melihat apakah kafein berpotensi
meningkatkan tekanan darah, lakukan pengecekan dalam 30 menit setelah minum
kopi atau yang berkafein lainnya
Jika tekanan darah naik sampai 10 poin, bisa jadi tubuh Anda
senstifi terhadap efek kafein dalam menaikkan tekanan darah.
Stress atau rasa cemas bisa meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya,
sahabat mengambil waktu sebentar untuk mengidentifikasi penyebab stress
tersebut, jika sudah, cari cara yang baik untuk mengeliminasinya. Jika kurang
mampu untuk mengatasinya, boleh mengikuti terapi hipnoterapi di PHI.
Terapi Bekam dan Akupuntur Hipertensi
Melakukan terapi bekam atau akupuntur secara rutin, mampu menurunkan
tekanan darah. Beberapa penelitian klinis membuktikan efek dan manfaat bekam
untuk menurunkan dan juga menjaga kestabilan tekanan darah
Pondok Holistik Indonesia
Jalan Damai Gg Sunan Muria no. 5
Jaban, Ngaglik, Sleman
0878 3966 0590
0274-851-6868
0 comments:
Post a Comment